Selamat datang di Samar Indah

Di sini aku berbagi kisah hidupku yang unik dan menarik selama lebih dari 50 tahun, sejak aku lahir hingga tamat SMA di Samarinda, dan pengalaman hidupku tinggal dan bekerja di rantau orang (Balikpapan, Tarakan, Pulau Bunyu, Murung Pudak, Surabaya, Cirebon, Denpasar dan sekarang di BSD City). Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini.


17 September 2019

KEHIDUPAN BARU: SIKLUS 57 TAHUN


Empat hari yang lalu adalah hari ulang tahunku yang sangat unik dan langka. Bagaimana tidak, kalau 13 September 2019 bertepatan dengan Perayaan Kue Bulan atau lebih dikenal sebagai Mid-Autumn Festival atau Zhong Qiu Jie. Itu sama dengan kejadian 57 tahun lalu saat aku dilahirkan! Sebuah siklus kehidupan?

Tidak terpikir bahwa aku akan melihat dan mengalami kejadian ini. Bagaimana mungkin dengan ribuan kemungkinan itu dapat terjadi sebelum aku menutup usia. Puji Tuhan! Aku mengetahuinya seminggu sebelum hari ulang tahunku, ketika sahabatku, Pak Sudiyanto, yang juga Ketua Lingkungan menyajikan kue bulan dalam pertemuan lingkungan kami. Tentu saja aku kaget ketika Pak Hendri seorang sahabat yang lain dalam pertemuan itu mengatakan bahwa Zhong Qiu jatuh pada tanggal 13 September! Selanjutnya aku merasakan hidupku tidak karuan; antara senang, sedih, takjub, khawatir dan takut.

Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, mungkin Ia mau menunjukkan kasih-Nya padaku dan bahwa Ia tetap menyertai aku setelah apa yang kualami dalam bulan-bulan ini, dan ketika keputusan itupun jatuh di bulan ini sebagai kado terindah di hari ulang tahunku. Perceraian adalah kata yang tidak pernah terbayangkan akan menghampiri kehidupanku.

Tetapi, aku percaya semua terjadi karena itulah jalan yang harus kulalui, itulah takdirku! Aku tidak mau mengatakan itu adalah salibku. Aku bukan manusia suci, tetapi pasti seorang manusia yang ingin menjadi lebih baik. Aku mengharapkan angin buritan mendorong laju perahuku untuk mencapai tujuan, bukan yang menghempaskan perahuku ketika kuberharap kita segera berada di lautan lepas yang tenang, dan mengarungi sisa cerita kita dalam damai.

Aku tahu ada kebimbangan untuk melangkah ke depan. Aku hanya memohon kepada-Nya, "Tuhan, anugerahkanlah aku hati yang luas untuk memaafkan, berbesar hati dan ikhlas untuk menjalaninya; dan anugerahkanlah aku hati yang damai apapun yang akan terjadi dalam sisa perjalanan hidupku ini. Amin."

Lihat Selengkapnya...

30 Juli 2016

Kepergian Mama

Mimpi tentang kematianku pada cerita lalu Satu Tahun Hilangnya MH 370 entah sebuah kebetulan atau sebuah isyarat untuk kepergian mamaku tercinta.

Pagi itu, 23 Maret 2015, aku mendengar berita duka, mamanya sahabatku Erwinto Gunawan telah meninggal dunia. Aku pun memberi ucapan duka cita kepada Erwinto dalam group BBM kami, Spiderman WOW.

Selesai mandi aku pun turun ke lantai satu, rumah makan kami, untuk sarapan. Tengah sarapan aku ditelepon adikku Veronica yang menangis mengabarkan kalau mama sehabis sarapan pingsan dan sudah dipanggilkan ambulance untuk dibawa ke UGD. Aku coba menenangkan, sambil berjanji aku akan berangkat ke Surabaya siang atau sore itu.

Belum habis sarapanku, adikku Veronica menelepon lagi mengabarkan kalau mama sudah pergi berdasarkan pemeriksaan dari petugas ambulance. Langit serasa runtuh! Sendi-sendi tubuhku serasa lemas... Tuhan telah mengambil orang tua terakhir dari empat orang tertua yang pernah serumah denganku pada masa lalu! Kini habis sudah, maka tinggal akulah yang tertua saat ini.

Lima belas tahun yang lalu aku masih merasa begitu takut kalau kehilangan salah satu anggota keluargaku. Kemudian satu per satu telah pergi tanpa terasa. Dimulai dengan sepupuku, Amiang, pada tahun 2004. Kemudian Kuku, kakak perempuan papaku, pada tahun 2006. Kemudian papaku pada 12 Januari 2012. Dan, mamaku setahun yang lalu, tepatnya 23 Maret 2015.

Bukan hanya anggota keluarga sendiri yang telah dipanggil Tuhan, tetapi beberapa teman sekelas dan teman sekolah juga telah pergi. Teman sekelas yang telah pergi adalah Julius Siagian 2009, Freddy Jonathan Papulele 2013 dan Untung Sadarsyah 2015. Demikian juga teman-teman gereja di Lingkungan Santo Yohanes Pembaptis Denpasar, seperti Bpk. Antonius Samuel Reniban 2010, Bpk. Paulus Roestam Amardio 2012, dan beberapa lainnya.

Waktu terasa semakin dekat dan tersisa tidak banyak lagi. Aku siap kapan pun dipanggil. Tidak semua harapanku dan cita-cita hidupku terpenuhi. Kekecewaan dan harapan, kesedihan dan kegembiraan silih berganti. Melihat beberapa foto yang dibuat beberapa tahun lalu, temanku Thio Ming Siu berujar bahwa terasa sekali kita bertambah tua dengan cepat sekali. Aku membenarkan seraya tersenyum dengan kecut.

Mama yang terakhir pergi pasti dengan keyakinan anak-anaknya sudah bisa ditinggal. Aku merasakan itu. Mereka yang sudah pergi sudah lepas dari penderitaan dunia ini, dan telah bahagia di kehidupan yang baru. Aku percaya apapun lakon kita di dunia ini, Tuhan sangat mengasihi kita ciptaan-Nya. Kita semua akan kembali pada-Nya dalam kebahagiaan abadi. Tidak ada surga atau neraka, tapi semata-mata dalam kasih-Nya yang berkelimpahan dan tiada batas.

Lihat Selengkapnya...

08 Maret 2015

Satu Tahun Hilangnya MH 370


Tiba-tiba aku merasa seperti berada di dalam pesawat yang sedang mengalami kecelakaan. Pesawat oleng dan kemudian terasa pesawat mulai menukik ke bawah. "Sekarang waktunya (aku mati!)" Itu suara terakhir dalam pikiranku, sebelum aku merasa diriku terhempas ke lantai pesawat... dan kosong. Kemudian aku merasa ada suatu kekuatan besar yang menyedot aku ke bawah, ke dasar yang dalam. Aku lenyap... mati.

Bangun dari tidur siang aku kaget karena sudah pukul 15:45! Biasanya pukul satu siang aku naik ke lantai tiga untuk istirahat dan tidur siang. Sekitar pukul 15.00 aku turun lagi ke depot, dan seperti biasa langsung bikin kopi.

Bangun dengan kondisi kaget memang tidak enak. Peredaran darah serasa kacau, dan butuh beberapa saat agar peredaran darah kembali normal. Sedikit kopi mungkin membantu.

Ngopi di bawah layar televisi ditemani kue pastel nikmat sekali. Teve menyiarkan berita yang terjadi akhir-akhir ini, sampai pada berita bahwa hari ini tepat satu tahun hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370. Dug!

Mimpi yang tadinya sudah terlupakan, terangkat kembali. Bayangan dari kejadian di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan begitu ngeri, tapi kita tidak bisa berpikir panjang lagi, selain menjerit dan berteriak. Kejadian begitu cepat berlangsung, dan selesai. Apakah Tuhan ingin memberi aku gambaran suasana kecelakaan MH 370 itu? Apakah Tuhan ingin memberi petunjuk? Atau apakah ini merupakan gambaran kematianku kelak? Hanya Tuhan yang tahu.

Aku menyampaikan rasa berduka cita pada keluarga korban kecelakaan pesawat manapun, terutama pada keluarga korban Malaysia Airlines MH 370 yang sampai sekarang belum ada kejelasan. Semoga ikhlas dan tetap tabah.

Lihat Selengkapnya...

28 Desember 2013

Candi Prambanan


Pagi-pagi sekali aku sudah bangun, langsung mandi, dan tanpa sarapan di hotel aku langsung ke halte Trans Jogja yang tidak jauh dari hotel tempatku menginap. Dengan adanya Trans Jogja, wisatawan dapat mencapai Candi Prambanan dengan sangat mudah dan murah, cukup dengan Rp 3.000 sekali jalan! Untuk ke Candi Prambanan kita dapat naik Trans Jogja jalur 1A, yakni Terminal Prambanan - Stasiun Tugu - Malioboro - Kantor Pos Besar - Gembira Loka - Janti - Bandara Adi Sucipto - Terminal Prambanan. Untuk jalur-jalur lain kita bisa mencarinya dengan menggunakan aplikasi Android gratis Trans Jogja yang tersedia di Play Store.

Hari ini, 10 Oktober 2013, aku ke Candi Prambanan untuk kedua kali. Yang pertama pada tahun 1998. Jujur, aku lebih menyukai dan mengagumi Candi Prambanan daripada Candi Borobudur. Situs Candi Prambanan hadir bagai sebuah kota. Ketika kita berjalan di area Candi Prambanan, kita seperti berjalan diantara gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Luar biasa!

Kali ini aku dapat melihat hebatnya kerusakan Candi Prambanan akibat gempa bumi tujuh tahun lalu, yakni pada Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.55 pagi dengan kekuatan 5.9 skala richter. Tak dapat kubayangan butuh berapa puluh tahun untuk membenahi kerusakan di situs ini. Dan, sebagai peringatan akan dahsyatnya gempa di Jogja yang meluluhlantakkan candi-candi di kompleks Candi Prambanan tersebut, dibuatlah sebuah monumen dari ratna kemuncak (mahkota) dari Candi Apit Utara yang jatuh akibat gempa.

Dari kejauhan Candi Prambanan juga terlihat indah sekali. Beberapa foto yang kumuat disini akan bercerita tentang keindahan dan kejayaan masa lalu Candi Prambanan.






Lihat Selengkapnya...

Disclaimer:

Kisahku Hidupku adalah kisah nyata kehidupanku. Anda dapat mengutip keseluruhan atau sebagian cerita dalam Kisahku Hidupku dengan menyebutkan sumbernya dari sini dan/atau membuat tautan (link) ke blog ini.

Foto-foto dalam blog ini keseluruhan merupakan hasil karyaku, kecuali jika dinyatakan lain. Anda dapat menggunakannya dengan menyebutkan sumbernya dari sini dan/atau membuat tautan (link) ke blog ini.

Karya-karya dalam Sebuah Pemenungan dan Humor Pilihan dianggap sebagai bahan yang dikonsumsi umum, diperoleh dari berbagai sumber seperti e-mail, milis, media cetak dan internet, sebagian besar sumbernya telah disebut. Beberapa diantaranya tidak, karena tidak diketahui sumber aslinya. Apabila Anda sebagai pemilik atau pengarang aslinya dan disertai bukti maka dengan senang hati aku akan membuat tautan (link), mencantumkan nama Anda atau menghapusnya.